Wednesday, April 18, 2007

Dukung Pembubaran IPDN

Meski saya sendiri meragukan IPDN akan bubar dengan cara ini, mari kita tunjukkan kita peduli! Mari isi petisi pembubaran IPDN di sini.

Tuesday, March 13, 2007

Starfish Story -> Make a Difference!

Once upon a time there was a wise man who used to go to the ocean to do his journal writing. He had a habit of walking on the beach before he began his work.

One day he was walking along the shore. As he looked down the beach, he saw a human figure moving like a dancer. He smiled to himself to think of someone who would dance to the day. So he began to walk faster to catch up.

As he got closer, he saw that it was a young man and the young man wasn’t dancing, but instead he was reaching down to the shore, picking up something and very gently throwing it into the ocean.

As he got closer he called out, “Good morning! What are you doing?”

The young man paused, looked up and replied, “Throwing starfish in the ocean.”

“I guess I should have asked, why are you throwing starfish in the ocean?”

“The sun is up, and the tide is going out. And if I don’t throw them in they’ll die.”

“But, young man, don’t you realize that there are miles and miles of beach, and starfish all along it. You can’t possibly make a difference!”

The young man listened politely. Then bent down, picked up another starfish and threw it into the sea, past the breaking waves and said, “It made a difference for that one.”

There is something very special in each and every one of us. We have all been gifted with the ability to make a difference. And if we can become aware of that gift, we gain through the strength of our visions the power to shape the future. We must each find our starfish. And if we throw our stars wisely and well, the world will be blessed.

from :askalana.com



Saturday, February 24, 2007

Siapa mencuri Siapa?

Oleh: Tidak Diketahui

Pencuri (I): Emmanuel Ninger

Peristiwa ini terjadi di sebuah toko makanan kecil pada tahun 1887. Seorang pria yang tampak terkemuka berumur lebih kurang 60 tahun membeli lobak hijau. Dia menyerahkan kepada pelayan selembar uang dua puluh dolar dan menunggu kembaliannya. Pelayan toko menerima uang dan mulai memasukkannya ke laci sementara dia mengambil kembalian. Walau demikian, dia melihat ada tinta pada jarinya, yang masih basah karena memegang lobak hijau. Dia terkejut dan berhenti sejenak untuk memikirkan apa yang akan dilakukannya. Setelah sesaat bergulat dengan masalah itu, dia membuat keputusan. Pembeli itu adalah Emmanuel Ninger, teman lama, tetangga, dan pelanggan. Tentunya orang ini tidak akan memberinya uang palsu. Dia pun memberikan kembalian dan pembeli tersebut pun pergi.

Kemudian, si pelayan toko berpikir kembali karena uang dua puluh dolar merupakan jumlah yang sangat besar pada tahun 1887. Dia akhirnya memanggil polisi. Seorang polisi merasa yakin bahwa uang dua puluh dolar itu asli. Polisi lainnya kebingungan tentang tinta yang terhapus. Akhirnya, rasa ingin tahu yang diperpadukan dengan tanggung jawab memaksa mereka untuk meminta surat penggeledahan atas rumah Ninger. Di rumah tersebut, di loteng, mereka menemukan fasilitas untuk mencetak uang lembaran dua puluh dolar. Bahkan mereka menemukan lembaran uang dua puluh dolar yang masih dalam proses pencetakan. Mereka juga menemukan tiga potret diri yang dilukis oleh Ninger.

Ninger adalah seorang pelukis, dan pelukis yang ahli. Dia begitu ahli, sehingga dia melukis lembaran dua puluh dolar dengan tangan! Dengan teliti, goresan demi goresan, dia menggunakan sentuhan keahliannya sedemikian cermat sehingga dia bisa membodohi setiap orang sampai hari itu.

Setelah dia ditangkap, potret dirinya dijual dalam sebuah lelang umum dan terjual seharga $16.000, berarti lebih dari $5.000 per lukisan. Ironi dari kisah ini adalah bahwa Emmanuel Ninger menghabiskan waktu yang tepat sama untuk melukis uang dua puluh dolar seperti yang dilakukannya untuk melukis potret diri seharga $5.000.

Ya, orang cemerlang yang berbakat ini menjadi pencuri dalam segenap arti katanya. Tragisnya, orang yang paling banyak dicurinya adalah Emmanuel Ninger sendiri. Bukan hanya dia seharusnya menjadi orang kaya secara sah bila dia memasarkan kemampuannya, tetapi seharusnya dia bisa membeli begitu banyak kesenangan dan begitu banyak keuntungan bagi sesamanya. Dia termasuk dalam daftar pencuri yang tidak ada habis-habisnya mencuri dari dirinya sendiri ketika mereka berusaha mencuri dari orang lain. Apakah kita adalah "Emmanuel Ninger" yang lain, yang memanfaatkan bakat, ketrampilan, dan diri kita hanya untuk menghasilkan $20, padahal sebenarnya kita bisa menghasilkan $5.000?

-----------------

Pencuri (II): Arthur Barry

Pencuri ini bernama Arthur Barry. Dia adalah seorang pencuri yang luar biasa dan spesialisasinya adalah mencuri perhiasan. Barry mendapat reputasi internasional sebagai salah satu pencuri paling terkemuka sepanjang masa. Dia bukan hanya seorang pencuri perhiasan yang sukses, dia juga seorang penilai barang seni. Bahkan dia menjadi orang yang tinggi hati dan tidak bersedia mencuri dari sembarang orang.

Para "prospek"-nya bukan hanya harus mempunyai uang dan perhiasan untuk bisa memancingnya berkunjung, tetapi nama mereka juga harus terdaftar di eselon atas masyarakat. Kurang lebih menjadi lambang status bila mereka dikunjungi dan dirampok oleh "pencuri ksatria" ini. Perasaan ini menyebabkan kepolisian sangat malu.

Suatu malam, Barry tertangkap ketika sedang merampok dan ditembak tiga kali. Dengan peluru bersarang di tubuhnya, pecahan kaca di matanya, dan menderita rasa sakit yang luar biasa, dia membuat pernyataan yang tidak terlalu di luar dugaan, "Saya tidak akan melakukannya lagi."

Tidak lama setelah dipenjara, dia berhasil meloloskan diri, dan selama tiga tahun berikutnya hidup bebas di luar penjara. Kemudian seorang wanita yang cemburu melaporkannya dan Barry menjalani hukuman penjara selama delapan belas tahun. Setelah dibebaskan, Barry memenuhi janjinya. Dia tidak pernah menjadi pencuri perhiasan lagi. Bahkan dia menetap di sebuah kota kecil di New England dan menjalani kehidupan sebagai warga teladan. Warga kota setempat menghormatinya dan menjadikannya ketua organisasi veteran lokal.

Walau demikian, akhirnya bocor berita bahwa Arthur Barry, pencuri permata yang terkenal itu, berada di tengah-tengah mereka. Wartawan dari seluruh negeri berdatangan ke kota kecil itu untuk mewawancarainya. Mereka mengajukan sejumlah pertanyaan dan akhirnya seorang wartawan muda mendapatkan inti persoalan ketika dia mengajukan pertanyaan yang paling dalam, "Pak Barry," dia bertanya, "Anda mencuri dari banyak orang kaya selama tahun-tahun kehidupan Anda sebagai pencuri, tetapi saya ingin tahu apakah Anda masih ingat siapa yang paling banyak Anda curi?"

Tanpa keraguan sedikitpun, Barry menjawab, "Itu mudah. Dengan bakat dan kepandaian yang saya miliki, seharusnya saya menjadi usahawan yang sukses, seorang baron di Wall Street, dan warga masyarakat yang berjasa memberikan banyak sumbangan, tetapi sebaiknya saya memilih kehidupan sebagai pencuri dan melewatkan dua pertiga masa dewasa saya di balik terali besi penjara. Ya, orang yang paling banyak saya curi adalah diri saya sendiri!"

Apakah kita adalah "Arthur Barry" yang lain, yang "salah" memanfaatkan bakat dan kemampuan kita dan menghabiskan sebagian besar masa produktif kita dalam "terali besi" yang kita ciptakan sendiri?

Wednesday, November 22, 2006

Bintang

Banyak bagian dari kehidupan ini, bahkan semua mungkin, yang berbagi prinsip yang sama.


Bukan gelap yang membutakan matamu. Tapi terang! Lampu telah membutakan matamu dan memanjakannya, percaya itu. Ketika kamu keluar dari terang dan menuju gelap, percayailah matamu! Ia yang akan melindungimu dan tak akan berbohong padamu. Kau bisa melihat apa yang ingin kau lihat hanya bila kau ingin berdamai dengan matamu.

Ketika kamu keluar dari terang dan menuju gelap melihat bintang, mulanya hanya bisa kamu jumpai satu dua titik terang. Kamu bingung, langitkah yang berkabut atau matamulah yang. Tapi bersabarlah, tunggu lebih lama. Buka matamu, beradalah di situ, dan tetaplah berjaga jaga! Nyalakanlah terang dalam matamu dan carilah bintang di angkasa! Sayangilah gelap maka ia akan menyayangimu!

Dan tak lama kau pun akan bisa menjumpai bintang bintang yang lain. Bahkan kau akan terkagum kagum karena ternyata di langit atas sana seluruhnya hampir penuh oleh bintang! Kau hanya tidak mau menunggu saja, kau tidak mau menunggu dan berjaga jaga sedikit saja lebih lama. Sedikit saja!

Karena sesungguhnya langit malam itu penuh bintang
Kau butuh gelap untuk melihat terang
Dan kau butuh gelap lebih lama untuk bisa melihat bintang!
Begitu juga hidup kita manusia...

Friday, November 17, 2006

CITA-CITA

Sesungguhnya Tuhan akan memberikan apa yang kaucari. Jika kau menggantungkan cita-cita di atas sana, kau akan dapat mencapainya suatu saat, sebab "Burung terbang dengan sayap sayapnya, sedangkan orang beriman terbang dengan cita-cita!"

~Jalaluddin Rumi~

Hands

Setiap barisnya memberikan arti yang dalam bermakna. Renungkan, dan jadilah tangan tangan kecil terulur membantu itu...!

If I could tell the world just one thing
It would be that we're all OK

And not to worry 'cause worry is wasteful

And useless in times like these


I won't be made useless

I won't be idle with despair

I will gather myself around my faith

For light does the darkness most fear


My hands are small, I know
But they're not yours, they are my own

But they're not yours, they are my own

And I am never broken


Poverty stole your golden shoes
It didn't steal your laughter

And heartache came to visit me

But I knew it wasn't ever after


We'll fight, not out of spite
For someone must stand up for what's right

'Cause where there's a man who has no voice

There ours shall go singing

My hands are small I know

But they're not yours, they are my own

But they're not yours, they are my own

I am never broken


In the end only kindness matters
In the end only kindness matters

I will get down on my knees, and I will pray

I will get down on my knees, and I will pray

I will get down on my knees, and I will pray


My hands are small I know
But they're not yours, they are my own

But they're not yours, they are my own

And I am never broken


We are never broken
We are God's eyes

God's hands

God's mind

We are God's eyes

God's hands

God's heart

We are God's eyes

God's hands

God's eyes

We are God's hands

We are God's hands

~Jewel~

Tuesday, October 24, 2006

Cogito Ergo Sum!

Cogito Ergo Sum!
Aku berpikir maka aku ada!

Pernyataan tadi dibuat oleh rene descartes, seorang filsuf perancis.
Tapi apakah pernyataan tadi itu benar?
Gimana dengan pernyataan ini

Aku tidak berpikir maka aku tidak ada!

Semakin membingungkan?

Teman-teman, kita ada karena kita ada!
Kita eksis karena memang kita eksis
Pemikiran kita, usaha kita, tidak menambahkan bukti kita eksis
Karena memang kita sudah eksis.

Mengerti?
Kurang jelas? Biar saya tekankan:

  • Anda Eksis!
  • Anda Ada!
  • Anda Berharga!
  • Anda Punya Suatu Tujuan!
  • Anda Dicintai!

Kenapa?

Karena anda ada! Ada ya Ada! Anda sudah ada! Paham?

Karena anda ada, karena itu anda berharga! karena itu anda dicintai! Oleh siapa? Oleh Tuhan dong... oleh siapa lagi?

Jadi kalo anda berharga di mataNya, ngapain minder lagi? Bersyukur dong! dan berbuat yg terbaik untuk dunia ini!

Oke, inget ya...

Anda ada!

Sunday, October 22, 2006

Sebuah Lagu: WIN

Dark is the night
I can weather the storm
Never say die
I've been down this road before

I'll never quit
I'll never lay down
See I promised myself I would never let me down

So I'll never give up
Never give in
Never let a ray of doubt slip in
And if I fall
I'll never fade
I'll just get up and try again
Never lose hope
Never lose faith
There's much too much at stake
Upon myself I must depend
I'm not looking for a place ashore
I'm gonna win

Won't stop me now
There's still a ways to go
Some way somehow
Whatever it takes I know

I'll never quit
I'll never go down
I'll make sure they remember my name
100 years from now

So I'll never give up
Never give in
Never let a ray of doubt slip in
And if I fall
I'll never fade
I'll just get up and try again
Never lose hope
Never lose faith
There's much too much at stake
Upon myself I must depend
I'm not looking for a place ashore
I'm gonna win

When it's all said and done
My once in a lifetime won't be back again
Now is the time, for me to stand
Here is my chance, that's why i

I'll never give up
Never give in
Never let a ray of doubt slip in
And if I fall
I'll never fade
I'll just get up and try again
Never lose hope
Never lose faith
There's much too much at stake
Upon myself I must depend
I'm not looking for a place ashore
I'm gonna win

~Vocal: Brian McKnight~

!

~Meninggal Itu Mahal~
Tak ada uang untuk kuburkan mayat, tak ada yang peduli
Tak ada lahan untuk kuburkan mayat, kuburan tumpang
Satu petak tanah untuk mayat ramairamai
Apa setelah mati tubuh masih ada arti?

~Pelajaran Hidup Di Dalam Elevator~
Setiap hari adalah hari yang sangat baik, setiap saat adalah saat terbaik
Bangun pagi lalu katakan hari ini akan jadi hari yang indah
Jalani hari, tidak perlu pilih kasih dan tempat untuk ceria
Termasuk di dalam elevator padat malam hari ini


~Pelajaran Tentang Cinta~
Engkau mencintai bukan karena engkau atau dia hebat
Engkau mencintai justru karena engkau dan dia kurang
Engkau; kalian, tidak sempurna
Dan kau cari kesempurnaan itu di diri pasanganmu
-Romo Ho-


Belajar memahami diri
Belajar memaksimalkan apa yang ada di diri
Menjadi semakin baik setiap saat
Menjadi aku sesuai dengan rancanganMu